Belakang diketahui informasi kebenaran video tersebut diunggah langsung oleh Martunis (24), suami dari pasien berinisial ND (23), warga Desa Cemeuceut, Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie, Aceh.

Dia sengaja membuat video tersebut sebagai bukti tentang buruknya pelayanan medis di Puskesmas Babahrot, Abdya terhadap pasien. Kejadian itu terjadi pada Selasa (6/9/2022) lalu.

“Kejadiannya malam Selasa. Jadi seperti ini, saya bawa istri ke Puskesmas Babahrot sekitar jam 12.00 Wib karena istri saya telah mendesak melahirkan. Sesampai di sana, setengah gila saya cari petugas, tidak ada yang bangun satu orang pun, padahal sudah capek saya ketuk pintu,” ungkap Martunis kepada wartawan via telpon seluler.

Namun, setelah berupaya mencari petugas, lanjut Martunis, akhirnya dia menemukan petugas dan menyampaikan bahwa istrinya akan melahirkan. Kemudian, petugas memeriksa istrinya dan diketahui bahwa istrinya sudah pembukaan dua atau pembukaan telah 2 centimeter.

“Karena disampaikan begitu, saya putuskan agar dirawat di puskesmas saja untuk tetap mendapatkan pelayanan medis lebih maksimal. Namun, petugas menyarankan agar istri saya dibawa pulang saja, karena orang yang akan melahirkan memang seperti itu,” jelasnya.

Setelah dirinya bersikukuh agar istrinya tetap dirawat di puskesmas karena dalam keadaan mendesak. Kemudian, berdasarkan pengakuannya, pasien ditelantarkan di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) tanpa dibawa ke ruang inap pasien.

“Di UGD mereka lepas tangan, obat tidak dikasih, infus juga tidak ada, kata mereka tidak apa-apa karena memang seperti itu reaksi orang melahirkan. Sekitar jam 4.00 Wib saya panggil petugas karena istri saya telah mengeluarkan darah, tapi tidak ada respon dari petugas,” ujar Martunis.