Sementara itu, Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan menambahkan, rendahnya literasi keuangan turut menjadi pemicu maraknya praktik merugikan seperti judi online dan investasi ilegal.

“Banyak masyarakat tergiur janji keuntungan besar tanpa memahami risiko, padahal kita punya pasar modal yang sehat dan legal, termasuk pasar modal syariah yang sesuai prinsip Islam,” jelasnya.

Marwan menyebut, literasi keuangan di kalangan usia 18–25 tahun masih berada pada kisaran 32 persen. Angka itu menunjukkan perlunya edukasi intensif.

“Kuliah umum hari ini menjadi momen penting untuk memberikan pemahaman, meningkatkan kewaspadaan, dan membangun pola pikir kritis generasi muda dalam pengambilan keputusan finansial,” tambahnya.

Acara turut menghadirkan kuliah umum bertema “Mewujudkan Generasi Cerdas Berinvestasi Melalui Pasar Modal Syariah” yang disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Jayadi.

Kegiatan OJK Mengajar ini juga menjadi bagian dari rangkaian Bulan Literasi Keuangan (BLK) yang berlangsung secara nasional. Program tersebut bertujuan memperluas kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan keuangan sehat, pemanfaatan instrumen investasi legal, serta kewaspadaan terhadap praktik investasi ilegal. (*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp