Ia juga mengingatkan seluruh masyarakat Aceh untuk lebih berhati-hati dan tidak membawa-bawa nama Aceh dalam event yang berpotensi merusak citra dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat setempat.

“Kami berharap pemerintah Aceh bertindak tegas dalam menanggapi isu ini dan meluruskan segala kekeliruan yang muncul di masyarakat. Penegakan syariat Islam adalah tanggung jawab kita bersama, dimulai dari gampong hingga ke tingkat provinsi,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Waled Jamal memberikan peringatan kepada masyarakat dan pemerintah Aceh untuk tidak mengabaikan penerapan syariat Islam.

“Jika kita abai, tunggulah kehancuran. Semoga Allah menuntun kita semua, dan semoga para pemimpin di Aceh benar-benar memperhatikan serta mengimplementasikan syariat Islam dengan sempurna. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.

Kejadian ini menyoroti pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga citra Aceh sebagai daerah yang berkomitmen terhadap pelaksanaan syariat Islam. Waled Jamal berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih menjaga nama baik Aceh di masa depan.(*)