Lhokseumawe, Acehglobal — Menjelang perhelatan pesta demokrasi beberapa bulan ke depan, Pilkada mulai memasuki tahapan penjaringan serta pencalonan. Tensi politik di Lhokseumawe pun mulai meningkat.

Para calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota tampil dengan ciri khas masing-masing, berusaha meyakinkan masyarakat bahwa mereka benar-benar ingin berbuat untuk Lhokseumawe.

Tokoh agama Tgk. Jamaluddin, S.Sos, yang akrab disapa Waled Jamal dan juga Pimpinan Dayah Qari dan Hafizh (Qaha) Lhokseumawe, mengungkapkan bahwa semangat dan niat baik dari para calon untuk maju sebagai pemimpin kota Lhokseumawe harus diapresiasi.

“Ini adalah ajang fastabiqul khairat, jangan sampai menjadi ajang permusuhan antara calon satu dengan calon lainnya, apalagi menjadi ajang permusuhan antar masyarakat akibat perbedaan pilihan. Justru, perbedaan ini adalah rahmat dari Allah agar kita mampu saling menyatukan ide dan melengkapi satu sama lain,” kata Waled Jamal kepada Acehglobal, Jum’at (2/8/2024).

Siapapun nanti yang terpilih menjadi pemimpin kota Lhokseumawe, lanjut Waled Jamal, tugas utamanya adalah menyatukan semua elemen untuk bersama-sama membangun kota ini. Mereka harus mampu menghapus identitas “awak blah noe, awak blah deh” agar dapat bergerak bersama membangun Lhokseumawe.

“Perintah kesatuan dan persatuan adalah salah satu anjuran Nabi Besar Muhammad SAW agar kita semua diberikan keselamatan dunia dan akhirat nantinya. Jiwa mempersatukan harus ada dalam diri pemimpin di Aceh, khususnya di Lhokseumawe,” tambah Waled Jamal.

Lhokseumawe merupakan salah satu kota transit, karena siapapun yang melintas ke Medan atau Banda Aceh pasti akan melewati kota ini. Oleh karena itu, diharapkan Wali Kota terpilih nantinya mampu mewujudkan Lhokseumawe sebagai kota yang mempunyai identitas yang baik, pelayanan publik yang sempurna, kenyamanan kota yang indah, dan yang pastinya berlandaskan Syariat Islam dengan sempurna.

Penguatan Syariat Islam harus menjadi tujuan utama roda pemerintahan ke depan. “Jika sebuah daerah sudah menjalankan Syariat Islam dengan baik dan benar, maka daerah itu akan Allah berikan kenyamanan dan keamanan yang hakiki. Tetapi apabila Syariat Islam diabaikan, hanya dijadikan simbol, maka kehancuran akan kita rasakan bersama,” tegasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp