Lhokseumawe merupakan salah satu kota transit, karena siapapun yang melintas ke Medan atau Banda Aceh pasti akan melewati kota ini. Oleh karena itu, diharapkan Wali Kota terpilih nantinya mampu mewujudkan Lhokseumawe sebagai kota yang mempunyai identitas yang baik, pelayanan publik yang sempurna, kenyamanan kota yang indah, dan yang pastinya berlandaskan Syariat Islam dengan sempurna.
Penguatan Syariat Islam harus menjadi tujuan utama roda pemerintahan ke depan. “Jika sebuah daerah sudah menjalankan Syariat Islam dengan baik dan benar, maka daerah itu akan Allah berikan kenyamanan dan keamanan yang hakiki. Tetapi apabila Syariat Islam diabaikan, hanya dijadikan simbol, maka kehancuran akan kita rasakan bersama,” tegasnya.
Untuk mewujudkan Lhokseumawe yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, semua elemen harus bersatu, terutama kekuatan ulama dan umara, akademisi dan birokrat, serta masyarakat. Mereka harus bersama-sama bergerak agar Lhokseumawe menjadi kota yang indah dan bermartabat.
“Kami berharap kepada semua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nantinya agar bisa memberikan edukasi politik kepada tim sukses masing-masing. Masyarakat tidak boleh saling serang, tidak boleh saling menjatuhkan dalam kampanye. Jangan sampai masyarakat terpecah belah hanya karena Pilkada. Jika ini menjadi landasan kita semua, maka Insya Allah Lhokseumawe akan lahir pemimpin yang amanah dan cinta kepada rakyat,” pungkas Waled Jamal.(*)