Warga di Gampong Lhung Asan, Kecamatan Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) mengikuti Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PBHS). Kegiatan berlangsung di Kantor Keuchik gampong setempat, Sabtu (2/7/2022).
Kegiatan itu diikuti 25 orang peserta yang terdiri dari Kader Posyandu, Posbindu, Guru PAUD, kader PKK, KPMG, KPM, Tokoh Masyarakat, Pemuda dan unsur masyarakat lainnya.
Kegiatan itu juga menghadirkan narasumber dari Puskesmas Blangpidie yang diwakili Syahroni Lubis SKM, Camat yang diwakili Korcam TPP M. Tahir, Wakapolsek Ipda Hirzon, Danramil diwakili Serda Nyoto, serta Tokoh Agama Tgk Merhas Hasan.
Selain itu, turut hadir juga Babinkamtibmas dan Babinsa, Pendamping Desa (PD), PLD, Tuha Peut, perangkat Desa, dan para Kepala Dusun.
Keuchik Gampong Lhung Asan, Maidi, mengatakan sosialisasi PHBS bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat tentang sikap atau prilaku hidup bersih dan sehat agar dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan ini terlaksana berkat adanya dukungan Dana Desa. Kita berharap masyarakat dapat menerapkan kebiasaan positif ini dimulai dari diri sendiri dan rumah tangga,” ujar Maidi.
Sementara itu, Wakapolsek IPDA Hirzon, dalam materinya, mengimbau masyarakat berkomitmen menerapkan PHBS, karena ia yakin lingkungan desa akan menjadi bersih, nyaman dan aman apabila kebiasaan tersebut rutin dilakukan.
Dia juga mengingatkan, warga untuk tidak mendekati narkoba. Saat ini, kata Hirzon, peredaran dan penyalahgunaan narkoba sudah tidak lagi terjadi di kota, akan tetapi telah mengincar generasi muda ke pelosok desa.
“Kesempatan ini kami mengharapkan bapak ibu, jika ada info peredaran penyalahgunaan narkoba agar segera menghubungi kami, atau hubungi Pak Keuchik, nantinya Keuchik melaporkan kepada kami,” imbaunya.
Tgk Merhas Hasan menyampaikan tiga kebersihan dalam pandangan Islam. Seorang muslim wajib menjaga kebersihan, disamping kebersihan itu sendiri juga sebagian dari iman.
“Pertama, bersih jasmani dan pakaian. Kedua bersih batin, serta ketiga membersihkan harta melalui sedekah dan berzakat,” sebut Tgk Merhas.
Bersih jasmani yang dimaksud adalah kebersihan badan, pakaian dan tempat tinggal atau rumah. Membersihkan jasmani mensucikan diri dengan selalu berwudhu.
Sedangkan, bersih batin yakni membersihkan hati dari maksiat batiniyah, seperti penyakit iri, dengki, berburuk sangka terhadap orang dan berbagai jenis penyakit hati yang lainnya.
“Kemudian, membersihkan harta dengan bersedekah atau berzakat jika sudah mencapai nisab. Dalam harta yang kita miliki ada hak orang lain. Jadi sudah sepantasnya kita bersedekah dan menunaikan kewajiban berzakat untuk membantu orang lain,” pesan Tgk Merhas.
Kapus Blangpidie yang diwakili Syahroni Lubis menyampaikan sepuluh indikator PBHS yang meliputi, persalinan ditolong oleh bidan desa tidak lagi oleh dukun bayi, memberikan ASI eksklusif selama enam bulan, menimbang bayi anak sampai usia 6 tahun di kegiatan posyandu, dan menggunakan air bersih untuk dikonsumsi sehari-hari.
Membiasakan mencuci tangan pakai sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk malaria di tempat bersarangnya nyamuk, seperti di timbunan sampah, botol, ember, dan lainnya dengan cara 3 M, yakni menguras, mengubur dan membakar, atau melakukan fogging.
“Terakhir, mengkonsumsi makanan bergizi dengan mengatur pola makan seimbang. Melakukan aktifitas fisik seperti berolahraga, dan tidak membiasakan merokok,” papar Syahroni.(*)