“Kalau tidak, setiap banjir akan terus menggerus kebun dan lama-lama bisa ke rumah warga,” tambah Rijal.

Hal senada juga disampaikan oleh Keuchik Gampong Pulau Kayu, Mukhlis Satria. Ia berharap pemerintah kabupaten, provinsi hingga pusat bisa segera turun tangan.

Menurut Mukhlis, masalah ini menyangkut keselamatan warga banyak dan tidak bisa ditunda lagi.

“Kami mohon sungguh kepada pemerintah, karena ini menyangkut hidup orang banyak. Kalau dibiarkan, Pulau Kayu bisa terkikis dan terjadi abrasi hebat,” ujar Mukhlis.

Ia menilai pemerintah pusat melalui APBN juga harus ikut serta dalam penyelesaian masalah ini.

Informasi yang diperoleh, sebut Mukhlis, tahun ini pemerintah berencana melanjutkan pembangunan tanggul Batu Gajah di Gampong Pawoh.

Menurutnya, pembangunan tanggul di Gampong Pawoh lebih berdampak pada kebun warga, sementara di Pulau Kayu langsung mengancam rumah penduduk. Karena itu, ia menilai Pulau Kayu jauh lebih prioritas.

“Kalau di Pawoh, mungkin yang terdampak hanya kebun warga. Tapi kalau di Pulau Kayu, ini langsung ke rumah-rumah warga. Jadi sangat mendesak,” jelasnya.

Mukhlis menyayangkan kesan bahwa kebutuhan warga seolah diabaikan oleh pemerintah provinsi maupun pusat.

“Kami hanya minta perhatian. Jangan sampai terlambat dan baru bertindak setelah bencana terjadi,” katanya. (*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp