Ketua YARA juga mengingatkan Pj Gubernur Aceh, Bustami agar tidak mengulur-ulur waktu dalam penandatanganan rekomendasi tersebut.
“Dengan lahirnya entitas baru tersebut Aceh mendapatkan benefit yang lebih besar dan merupakan bagian dari implementasi UUPA pasal 160. Jangan sampai perjuangan yang dilakukan berbagai pihak selama hampir 4 tahun kandas hanya karena Bustami tidak memahami pentingnya alih kelola tersebut bagi Aceh,” tambah Safaruddin.
Safaruddin melanjutkan, bahwa dengan berkurangnya dana Otsus, Aceh harus mencari sumber dana pembangunan dari sumber lain. Salah satunya, Yaitu Migas, sekarang peluang itu sudah terbuka lebar, bolanya ada di tangan Pj Gubernur Aceh, Bustami.
“Komitmen Pj Gubernur Bustami untuk membangun Aceh dapat dilihat salah satunya dengan segera mengeluarkan rekomendasi alih kelola Migas untuk Aceh,” pungkas Safaruddin.(*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News