Bulan Ramadan merupakan momen istimewa yang dinanti umat Islam. Selain beribadah, Ramadan juga menjadi kesempatan untuk melatih kedisiplinan, termasuk dalam mengelola keuangan.

Banyak orang beranggapan bahwa pengeluaran di bulan Ramadan akan berkurang karena tidak makan siang. Namun, kenyataannya, tidak sedikit yang justru mengalami pembengkakan pengeluaran.

Dilansir dari laman Sikapi Uangmu OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Selasa (12/3/2024), berikut 7 tips ampuh mengelola keuangan di bulan Ramadan agar tetap stabil dan terhindar dari pengeluaran berlebihan:

1. Buat Rencana Keuangan yang Matang

Langkah awal yang krusial adalah menyusun rencana keuangan yang matang. Hitunglah perkiraan pengeluaran untuk kebutuhan sahur, berbuka, cicilan, tagihan, dan kebutuhan pokok lainnya.

Sisihkan pula anggaran untuk zakat, sedekah, dan dana darurat. Buatlah daftar prioritas dan patuhi anggaran yang telah ditetapkan.

2. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Bulan Ramadan menjadi momen untuk melatih diri menahan hawa nafsu, termasuk dalam berbelanja. Prioritaskan kebutuhan utama, seperti bahan makanan untuk sahur dan berbuka, daripada membeli barang-barang yang tidak esensial.

Hindari tergoda dengan promo dan diskon yang menarik, jika bukan termasuk kebutuhan. Ingatlah, membeli barang yang tidak diperlukan hanya akan menguras dompet.

3. Kelompokkan Pengeluaran Ramadan dan Hari Raya

Pisahkan anggaran untuk Ramadan dan Hari Raya. Kebutuhan Ramadan umumnya fokus pada makanan sahur dan berbuka, sedangkan Hari Raya meliputi THR, parsel, dan pernak-pernik lainnya.