“Selain itu, juga dibantu dengan air parit yang berada di dekat lokasi kebakaran dengan menggunakan mesin pompa untuk memadamkan api,” kata Khairuddin.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya saja menurut Khairuddin kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai milyaran rupiah.
Dari data yang diperoleh Acehglobal dari Pemerintah Desa Geulumpang Payong, delapan keluarga yang menjadi korban kebakaran tersebut sebagian besar ialah para pelaku usaha atau pedagang.
Berikut data keluarga korban dampak kebakaran:
1. Ismail (Usaha Kelontong dan pangkalan gas), dihuni oleh 7 orang anggota keluarga.
2. Bustami (Usaha Taylor/penjahit), 3 orang anggota keluarga.
3. M. Taisir (Usaha bengkel sepeda motor), 4 orang anggota keluarga.
4. Yuli (Toko aksesoris HP/Dokter HP). Tidak ditempati oleh keluarga, namun terdapat beberapa orang pekerja.
5. Ujang, Kantor Gamma Konsultan, ditempati oleh beberapa karyawan (konsultan perencana konstruksi).
6. Agus warga Desa Kuta Tinggi (Usaha Fotocopy). Diketahui Agus baru sekitar kurang lebih 2 bulan menyewa ruko yang ditempatinya tersebut bersama 2 anggota keluarga.
7. Ispan, rumah yang dihuninya sekaligus kantor CV Simpati miliknya bersama 5 anggota keluarga.
8. M. Yusuf seorang pensiunan Guru. Akibat kebakaran tersebut dua ruko miliknya ludes dilahap si jago merah. M. Yusuf tinggal bersama istrinya.
Saat ini Pemerintah Desa setempat telah mendirikan posko relawan penerimaan bantuan pada titik lokasi kejadian kebakaran yang terletak di Jalan Nasional Iskandar Muda (Depan Apotik atau Klinik dr. Syafrizal). (*)