Namun, ia mengingatkan ancaman inflasi pangan dapat membuat angka kemiskinan kembali meningkat. Karena itu, stabilitas harga pangan perlu dijaga dan penciptaan lapangan kerja harus ditingkatkan.

“Jadi kita melakukan pendekatan melalui pengeluaran masing-masing keluarga masyarakat, bukan pendapatannya. Indikator itu sudah mewakili kemiskinan secara umum di kabupaten mulai dari konsumsi makanan dan non makanan melalui aplikasi Susenas,” jelas Ali.

Sementara itu, Plt Sekda Abdya Amrizal yang hadir mewakili Bupati Safaruddin menegaskan pentingnya data akurat dalam mendukung pembangunan daerah. Menurutnya, tanpa data yang valid, pembangunan berisiko berjalan tanpa arah.

“Sebaliknya, dengan data yang valid, kita dapat menentukan prioritas secara tepat, mengukur capaian pembangunan dengan jelas, dan memastikan program yang dijalankan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” tuturnya.

FGD tersebut mengusung tema “Dari Data ke Kebijakan: Menyongsong Pembangunan Berbasis Statistik”. Amrizal menyebut tema itu relevan dengan tantangan pembangunan Abdya saat ini.

“Kita semua harus memahami bahwa data adalah fondasi utama dalam merumuskan kebijakan,” pungkasnya. (*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp