GLOBAL BLANGPIDIE – Pria berinisial AR alias Saman (32), warga Desa Alue Peunawa, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang dilaporkan membunuh ibunya dengan sebilah kayu pada Senin, (23/5/2022) lalu, ternyata tidak memukul ibu kandungnya, Mardiati hingga meninggal dunia.
Hal itu dikatakan AR saat adegan reka ulang (rekonstruksi) yang digelar Polres Abdya, Rabu (25/5/2022) kemarin.
Dalam keterangannya, AR alias Saman menceritakan kronologi kejadian ibu kandungnya hingga menghembuskan nafas terakhir.
AR mengaku tidak memukul ibu kandungnya Mardiati sebagaimana yang telah dilaporkan ayah tirinya pasca peristiwa itu ke Polsek Babahrot, Abdya.
“Pagi itu, saya mau buat kopi. Kebetulan gas habis di rumah. Jadi, saya keluar cari kayu bakar buat memasak air. Kemudian, saya menemukan sebilah kayu kering . Tidak lama kemudian, saya lihat ayah sama ibu berboncengan dengan motor Scoopy. Kebetulan motor itu milik kami. Saat itu saya panggil mereka, mau pinjam motor karena ingin beli bubuk kopi,” terang Saman.
Namun, sebut Saman, kedua orang tuanya itu tidak berhenti saat di panggil. Karena merasa kesal, ia kemudian melemparkan sebilah kayu tersebut ke tanah.
“Saya tidak melempar kayu kearah mereka. Kayu itu saya lempar ke tanah. Kemudian, ayah menarik gas motornya karena kaget. Saat itu juga ibu terjatuh ke aspal hingga mengeluarkan darah dari telinganya,” ungkapnya.
Melihat Mardiati yang jatuh tergelatak dengan kondisi berlimuran darah di jalan, sontak Saman langsung memeluk ibunya tersebut. Ia kemudian melarikan ibunya ke rumah sakit dengan adiknya yang bernama Marbawi.