“Sedangkan sisa 21 unit telah dibangun melalui Dinas Perkim Provinsi Aceh,” jelasnya.

Ketua BMK Subulussalam, Dr Sabaruddin Siahan mengatakan pelaksanaan pembangunan rumah dhuafa ini dibangun dari dana Infak dengan metode swakelola tipe IV melalui Kelompok Masyarakat (POKMAS).

“Tim tenaga ahli pembangunan rumah dhuafa BMA mulai tanggal 12-13 Mei sudah melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada 9 Pokmas di wilayah Kota Subulussalam,” katanya.

Sabaruddin menambahkan, dalam kegiatan pembangunan rumah layak huni ini meliputi penyusunan proposal, RAB, dan MoU antara BMA dengan penerima manfaat.

“Sehingga, dalam pelaksanaannya nanti sesuai dengan standar spesifikasi teknis rumah layak huni bagi keluarga mustahik, disertai dokumen perencanaan berupa gambar dan RAB,” tuturnya.

Menurut data yang diperoleh Acehglobalnews, adapun 10 mustahik di Subulussalam yang mendapat bantuan rumah layak huni dari Baitul Mal Aceh, yakni Saiyah (Kampong Lae Saga), Idris (Kampong Geruguh), Ratijah (Pasar Runding), Selamat (Subulussalam Utara), dan Odeng Berutu (Belegen Mulia).

Selanjutnya, Tori Boang Manalu (Darul Makmur), Alamsyah (Kampong Bawan), Ahmad Bakri (Gampong Bawan), Asam Sambo (Namo Buaya) dan Sugio (Cipar Pare). (*)

Editor : Salman