Meulaboh, Acehglobal — Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Dr. Safaruddin, S.Sos., M.S.P., mengajak mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU) untuk membekali diri dengan keterampilan yang relevan dan mampu bersaing di kancah global.

Dalam kuliah umum yang bertajuk “Menjadi Mahasiswa yang Berdaya Saing,” Bupati Safaruddin menekankan pentingnya menciptakan nilai nyata melalui keterampilan yang didukung oleh karya, jejaring, dan etika.

Bupati Safaruddin mengungkapkan rumus sukses menjadi mahasiswa berdaya saing yang terdiri dari empat elemen utama, yakni Skill, Bukti, Jejaring, dan Etika.

“Keempat faktor ini, wajib dibangun dan dimiliki oleh mahasiswa,” tegasnya di hadapan mahasiswa yang hadir mengikuti kuliah umum di kampus UTU Meulaboh, Kamis (2/10/2025).

Menurutnya, Skill atau keterampilan merupakan kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa, baik itu hard skill yang sesuai dengan bidang studi/jurusan, maupun soft skill seperti komunikasi, pemecahan masalah, kerja tim, manajemen waktu, literasi digital, dan kepemimpinan.

Contoh keterampilan ini, jelasnya, bisa berupa kemampuan menganalisis data, menulis paper yang jelas, hingga mengelola tim penelitian.

Selanjutnya, Bupati Safaruddin menyoroti pentingnya Bukti atau portofolio yang konkret sebagai rekam jejak dari kemampuan mahasiswa.

Bukti itu dapat berupa proyek yang dikerjakan, prototype yang dibangun, artikel yang dipublikasikan, sertifikat, atau penghargaan dalam kompetisi.

Selain itu, ia juga menjelaskan peran Jejaring atau hubungan profesional yang saling memberi nilai, yang melibatkan dosen, praktisi, mentor, komunitas, dan alumni.

Jejaring yang baik, kata Safarudddin, akan memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan feedback, kolaborasi riset, hingga informasi tentang magang atau lowongan pekerjaan.

Yang terakhir, Bupati Safaruddin juga menekankan pentingnya Etika atau integritas dan profesionalisme. Etika ini mencakup kejujuran akademik, tanggung jawab sosial, menghargai waktu orang lain, dan menepati janji.

Ia menegaskan bahwa etika yang baik dapat dilihat dari contoh konkret, seperti sitasi jurnal yang benar, menghindari plagiarisme, dan komitmen terhadap deadline.

Menghadapi Realitas Persaingan di Era Digital

Di era yang serba cepat ini, Bupati Safaruddin juga menyoroti kenyataan bahwa persaingan kini bukan hanya terjadi di level lokal, tetapi juga lintas daerah dan negara. Cepatnya perubahan teknologi menyebabkan keterampilan cepat usang, sehingga mahasiswa harus terus beradaptasi.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp