Safaruddin juga mengingatkan, bahwa jabatan bisa saja diganti sewaktu-waktu jika kinerja tidak sesuai harapan. Karena itu, ia meminta seluruh pejabat menggunakan kesempatan yang diberikan dengan sebaik-baiknya.

Khusus kepada dua camat baru, Safaruddin meminta mereka aktif berkomunikasi dengan para keuchik (kepala desa). Ia berharap para camat mampu memberikan arahan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa tanpa membangun sekat hierarki yang kaku.

“Kita camat harus bisa memberikan bimbingan, terutama dalam menjalankan roda pemerintahan,” tegasnya.

Untuk pejabat RSUDTP Abdya, Safaruddin berpesan agar meningkatkan pelayanan kesehatan dasar, khususnya di bagian rawat inap. Ia menilai pelayanan prima harus benar-benar dirasakan masyarakat, bukan sekadar dibicarakan di warung kopi.

“Pemilihan saudara bukan karena senioritas, tapi karena saya melihat rekam jejak saudara. Mengurus rumah sakit tidak cukup dengan retorika,” tandasnya.

Kepada pejabat Disdikbud dan DKP, ia juga menyampaikan pesan khusus. Ia menyebut Abdya menjadi salah satu dari 100 titik di Indonesia yang akan membangun Kampung Nelayan Merah Putih, berlokasi di Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng.

“Kita salah satunya mendapatkan kampung nelayan itu,” kata Safaruddin.

Menutup arahannya, Bupati Abdya kembali mengajak seluruh pejabat untuk menjadi pelopor gerakan shalat berjamaah. “Jadilah saudara sebagai penggerak dalam melaksanakan shalat berjamaah,” pungkasnya. (*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp