Lebih lanjut, Abi Ibnu Abbas, yang juga Ketua MPU Kecamatan Lhoksukon, mengingatkan para santri untuk tetap berpegang teguh pada ilmu dan norma agama, agar tidak terjebak dengan ajaran yang bertentangan dengan Ahli Sunnah wal Jama’ah.

“Ilmu agama adalah pencegah kemungkaran dan pemberi jalan untuk melakukan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain,” tambah Ketua Tastafi Kecamatan Lhoksukon tersebut.

Abi Ibnu Abbas menyampaikan harapannya agar generasi mendatang tetap belajar ilmu agama dan tidak terlena oleh duniawi, karena tipuan duniawi adalah tipuan yang nyata. Sesuai dengan tema Gema Muharram 1446 H tahun ini adalah “Membangkitkan Semangat Belajar serta Mempererat Tali Silaturahmi antar Sesama Santri”.

Dalam kesempatan tersebut, Abi Ibnu Abbas juga menghaturkan terimakasih kepada panitia, para alumni dan semua pihak atas kontribusi dan partisipasi dalam mewujudkan kesuksesan berlangsungnya kegiatan Gema Muharram ini.

Untuk diketahui, tahun ini, acara sedikit berbeda karena cuaca yang sering hujan. Panitia memutuskan untuk mengadakan pentas festival secara indoor di dalam mushalla. Pada tahun-tahun sebelumnya, acara selalu diadakan di halaman utama Dayah Nurul Huda.

Momentum ini sangat berharga bagi wali santri yang hadir dan menyaksikan langsung perlombaan. Tamu dari berbagai desa turut hadir memberikan semangat kepada para santri. Acara ini juga disiarkan langsung melalui proyektor di halaman dayah serta live di TikTok dan Instagram Dayah Nurul Huda.

Persaingan untuk meraih Piagam Spesial (Juara Umum Bergilir) tahun ini sangat ketat. Setelah dua tahun berturut-turut dimenangkan oleh santriwan, piagam tersebut akhirnya jatuh ke tangan santriwati. Dewan juri memutuskan pemenang setelah menjumlahkan nilai-nilai perlombaan.