Harga Emas Antam Tembus Rp2,38 Juta per Gram, Catat Rekor Tertinggi Sepanjang 2025 - Laman 2 dari 3

Harga Emas Antam Tembus Rp2,38 Juta per Gram, Catat Rekor Tertinggi Sepanjang 2025

Laporan: Adi Fitri | Editor: Redaksi
Ilustras

Ia menyebutkan, meskipun bursa Amerika Serikat dan Jepang sedang libur, harga emas tetap bergerak naik karena tiga faktor utama: ketegangan perdagangan, politik AS yang buntu, dan kondisi geopolitik global yang tidak stabil.

Salah satu faktor pemicu adalah ancaman mantan Presiden AS Donald Trump yang berencana memberlakukan tarif impor 100 persen terhadap produk asal China, termasuk komoditas tanah jarang.

Langkah ini memicu kekhawatiran pasar akan perang dagang baru yang mendorong investor beralih ke aset safe-haven seperti emas. Ketegangan tersebut diperburuk oleh potensi aksi balasan dari China yang bisa mengganggu rantai pasok global.

Selain itu, kondisi politik di Amerika Serikat juga menjadi sorotan. Ibrahim menilai belum adanya kesepakatan antara Partai Republik dan Partai Demokrat soal batas pendanaan pinjaman membuat pasar cemas.

“Partai Demokrat masih kukuh mempertahankan program kesehatan tanpa pemotongan 50 persen,” ujarnya.

Dalam situasi seperti ini, Bank Sentral AS (The Fed) diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk menahan dampak ketidakpastian fiskal.

Sementara itu, ketegangan geopolitik dunia juga menambah tekanan. Meski konflik di Timur Tengah mereda dengan adanya gencatan senjata, situasi di Eropa masih panas.

Ukraina dikabarkan meminta bantuan rudal tambahan dari Prancis untuk menghadapi serangan Rusia. Di sisi lain, dinamika politik di Prancis dan Jepang juga belum stabil.

Perdana Menteri Jepang kini tengah fokus pada legalisasi kripto, kebijakan yang dinilai bertolak belakang dengan sikap Bank of Japan (BOJ) yang masih mempertahankan suku bunga rendah. Kondisi ini membuat indeks dolar melemah dan mendorong harga emas semakin menguat.

Kenaikan harga emas Antam hari ini menjadi cerminan sentimen global yang tengah bergerak ke arah aset lindung nilai.

Bagi masyarakat Indonesia, momentum ini bisa menjadi sinyal untuk meninjau kembali strategi investasi, terutama bagi mereka yang ingin melindungi nilai kekayaan di tengah fluktuasi ekonomi dunia.

Sumber: Sindonews

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp

Tutup