Ia menyebut, dari seratus lebih nasabah yang menjadi anggota, sebanyak 80 persen lebih tujuan petani mengambil pembiayaan di Bank Gala untuk menebus sawah mereka yang sudah bertahun-tahun berada di tangan pihak lain.

“Hingga saat ini total akumulasi arus pembiayaan yang dikucurkan Bank Gala kepada petani sudah mencapai Rp 1 milyar lebih,” sebut pria lulusan sarjana pertanian Unsyiah itu.

Salman berharap dengan kerjasama tersebut kampus islam ternama di Aceh itu dapat memberikan pendampingan berkelanjutan kepada Bank Gala, khususnya dalam hal beroperasi agar tetap mengikuti anjuran sesuai aturan hukum pengelolaan lembaga keuangan syariah.

Menurutnya, meskipun saat ini masyarakat masih banyak yang belum terbiasa dengan praktek lembaga keuangan syariah, maka dirinya meminta pasca penandatanganan MoA tersebut, kedepan Bank Gala bisa dibimbing menjadi LKS yang dapat memberikan ruang kepada masyarakat untuk berniaga dan bermuamalah secara syariah.

“Banyak sisi-sisi kekurangan yang kami miliki dalam menjalankan koperasi syariah ini. Namun, kami yakin dengan SDM yang ada, niat tulus kawan-kawan di Bank Gala, maka pasca terjalinnya kerjasama ini semoga Bank Gala lebih bagus lagi manajemennya, serta dalam pengoperasian koperasi ini tidak melenceng dari aturan koperasi dan kaedah syariah yang berlaku,” pinta Salman.

Usai penandatanganan MoA antara kedua belah pihak, selanjutnya Bank Gala dan FEBI UIN Ar Raniry menggelar kegiatan Forum Grup Diskusi (FGD) membahas konsep pembiayaan syariah di Bank Gala.