ACEHGLOBALNEWS — Rakan Acehglobal, kali ini kita akan mengulas tentang kondisi tubuh abnormal yang terkadang kerap kita alami di kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah kencing atau buang air kecil yang tersendat sendat.
Jika Rakan mengalami kondisi tersebut, jangan dianggap sepele, tenyata secara medis penyebabnya dapat dipengaruhi oleh beberapa penyakit lho.!
Untuk mengetahui penyebab terjadinya kencing yang tak lazim tersebut, Acehglobal telah merangkum informasi dari berbagai sumber kesehatan. Yuk simak penjelasannya dalam artikel ini.!
Buang air kecil atau kencing adalah proses pengeluaran urine dari tubuh melalui uretra. Proses ini biasanya berlangsung lancar dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Namun, pada beberapa kondisi, buang air kecil dapat menjadi tidak lancar dan terputus. Kondisi ini dikenal dengan sebutan disuria.
Disuria dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat medis maupun non-medis. Secara medis disuria disebabkan oleh beberapa penyakit antara lain:
1. Infeksi saluran kemih (ISK)
ISK adalah infeksi yang terjadi pada saluran kemih, mulai dari ginjal, ureter, kandung kemih, hingga uretra. ISK dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Gejala ISK yang umum terjadi antara lain nyeri saat buang air kecil, buang air kecil sering dan dalam jumlah sedikit, serta nyeri di perut bagian bawah.
2. Batu saluran kemih
Batu saluran kemih adalah endapan mineral yang terbentuk di dalam saluran kemih.
Batu saluran kemih dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil, buang air kecil dalam jumlah sedikit, serta darah dalam urine.
3. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan pada prostat, yaitu kelenjar yang terletak di bawah kandung kemih. Prostatitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Gejala prostatitis yang umum terjadi antara lain nyeri saat buang air kecil, buang air kecil sering dan dalam jumlah sedikit, serta nyeri di bagian bawah perut dan selangkangan.
4. Kanker saluran kemih
Kanker saluran kemih adalah pertumbuhan sel kanker di saluran kemih. Kanker saluran kemih dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil, buang air kecil dalam jumlah sedikit, serta darah dalam urine.
5. Gangguan psikis
Gangguan psikis, seperti stres, kecemasan, atau depresi, dapat menyebabkan disuria. Gejala disuria yang disebabkan oleh gangguan psikis biasanya tidak disertai dengan gejala lain, seperti nyeri atau darah dalam urine.
Faktor non-medis yang dapat menyebabkan disuria antara lain:
– Kebiasaan menahan buang air kecil
Menahan buang air kecil dapat menyebabkan urine menjadi lebih pekat dan menyumbat saluran kemih. Hal ini dapat menyebabkan disuria.
– Kebiasaan mengonsumsi alkohol
Alkohol dapat mengiritasi saluran kemih, sehingga dapat menyebabkan disuria.
– Kebiasaan mengonsumsi kafein
Kafein dapat meningkatkan produksi urine, sehingga dapat menyebabkan disuria.
– Kebiasaan mengonsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa obat-obatan, seperti antibiotik, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan obat kemoterapi, dapat menyebabkan disuria.
Cara Pencegahan dan Pengobatan Disuria
Untuk mencegah terjadinya disuria, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:
1. Jangan menahan buang air kecil
2. Cukupi asupan cairan
3. Hindari mengonsumsi alkohol dan kafein
4. Hindari mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan disuria
Jika Anda mengalami disuria, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Penanganan disuria tergantung pada penyebabnya. Jika disuria disebabkan oleh infeksi, dokter akan memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi tersebut.
Jika disuria disebabkan oleh batu saluran kemih, dokter akan melakukan tindakan untuk memecah atau mengeluarkan batu tersebut. Jika disuria disebabkan oleh kanker saluran kemih, dokter akan melakukan tindakan operasi untuk mengangkat kanker tersebut.
Selanjutnya, jika disuria disebabkan oleh gangguan psikis, dokter akan memberikan terapi untuk mengatasi gangguan psikis tersebut.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengatasi disuria:
1. Minum banyak cairan
Minum banyak cairan akan membantu mengencerkan urine dan mengurangi rasa nyeri saat buang air kecil.
2. Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup akan membantu tubuh Anda melawan infeksi.
3. Kompres hangat
Kompres hangat di area perut bagian bawah dapat membantu mengurangi rasa nyeri.
4. Obat-obatan bebas
Obat-obatan bebas, seperti ibuprofen atau acetaminophen, dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan peradangan.
Jika disuria tidak kunjung membaik atau semakin parah, segera periksakan diri ke dokter.(*)