Bukan hanya itu, kata Polem, dalam orasi politik tersebut Zamzami juga diklaim telah mengolok-olok nama baik Presiden RI Prabowo Subianto dengan menyebut Ketum Umum DPP Partai Gerindra “Wenbowo.” Pernyataan itu dinilai sungguh tidak beradab dan beretika.

“Hal itu jelas telah menciderai pesta demokrasi Pilkada Abdya yang diharapkan sejuk dan damai. Karena pada diri Zamzami tidak ada nilai etika politik yang baik, sudah layak dan sangat tepat keputusan Pak Surya Paloh menggantikannya dengan Heri Julius, tabek kami kepada beliau,” pungkas Polem Muda.(*)