1. Kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti membaca, menulis, dan mengemudi
2. Kesulitan dalam bekerja dan menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan penglihatan yang baik
3. Peningkatan risiko jatuh dan kecelakaan
4. Depresi dan kecemasan
5. Ketergantungan pada orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-hari
Cara Mengatasi Low Vision
Meskipun low vision tidak dapat disembuhkan, ada berbagai cara untuk mengatasinya dan membantu pengidap menjalani kehidupan yang lebih mandiri.
Beberapa pilihan penanganannya meliputi:
1. Alat bantu penglihatan: Kacamata khusus, lensa kontak, dan alat pembesar dapat membantu meningkatkan penglihatan.
2. Terapi penglihatan: Terapis penglihatan dapat membantu individu mempelajari cara memaksimalkan penglihatan yang tersisa dan mengembangkan strategi untuk mengatasi tantangan penglihatan rendah.
3. Teknologi bantu: Perangkat lunak dan aplikasi komputer dapat membantu individu dengan tugas-tugas seperti membaca dan menulis.
4. Modifikasi lingkungan: Pencahayaan yang baik, kontras warna yang tinggi, dan pengaturan furnitur yang strategis dapat membantu individu dengan low vision lebih mudah bernavigasi di lingkungan mereka.
Dukungan untuk Pengidap Low Vision
Tersedia berbagai sumber daya untuk mendukung pengidap low vision, seperti:
• Organisasi nirlaba
Organisasi seperti Yayasan Peduli Tuna Netra dan Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) menyediakan informasi, dukungan, dan layanan bagi pengidap low vision.
• Ahli kesehatan mata
Dokter mata dan ahli optometri dapat memberikan saran dan perawatan untuk membantu individu mengelola low vision mereka.