“Yang tersisa dari tahanan Israel adalah tentara dan warga sipil yang bertugas di militer,” tambah Al-Arouri.

Selain itu, Hamas juga mengatakan kelompoknya siap untuk menukar jenazah Israel dengan imbalan pengembalian jenazah warga Palestina.

“(Hamas siap menukar) jenazah warga Israel yang meninggal dengan imbalan para martir kami sendiri. Tapi, kami perlu waktu untuk menggali kembali jenazah-jenazah ini,” kata Al-Arouri.

Gencatan senjata di Gaza berakhir pada Jumat (1/12) setelah tidak ada pembaruan kesepakatan antara Israel dan Hamas.

Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, sepakat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang hingga dua kali.

Setelah gencatan senjata berakhir, sejauh ini dilaporkan hampir 200 warga Palestina meninggal dan ratusan lainnya terluka. Sedangkan, total korban jiwa setelah agresi Israel dimulai pada 7 Oktober lalu mencapai lebih dari 15.000 yang didominasi perempuan dan anak-anak.(*)

(red/sal)