Dengan rasa tulus, Safaruddin mengungkapkan hal tersebut karena ia ingin tumbuh sebagai pemimpin yang datang betul-betul karena rakyat lah yang membutuhkan.
Selain itu, kata Safar, jika rakyat memberikan mandat kepada paslon nomor urut 3 di Pilkada Abdya 2024 sebagai Bupati Abdya, maka ia akan membuka ruang diskusi dengan rakyat setiap pagi dibawah jam 9, apabila tidak saat dalam berdinas.
“Bertemu dengan bupati tidak perlu daftar di buku tamu,” imbuh dia.
Lebih lanjut calon bupati Abdya Safaruddin juga mengungkapkan komitmennya untuk membuka lapangan kerja di Abdya. Menurutnya, APBK tidak akan sanggup menyelesaikan angka pengangguran di Abdya.
“Saya menyampaikan bahwa dalam program Safaruddin-Zaman Akli, akan menghidupkan perputaran ekonomi masyarakat dengan cara setiap kontraktor yang menangani paket proyek APBK tidak boleh belanja di Medan, akan tetapi belanjanya di kota Blangpidie atau di pusat ibu kota kecamatan di Abdya,” tegas dia.
Kebijakan tersebut, dinilai Safaruddin sangat bermanfaat karena secara tidak langsung akan membantu para pedagang-pedagang lokal di Abdya, dan uang paket proyek APBK itu betul-betul berputar di dalam daerah, bukan ke luar Abdya.
“Selain pedagang yang juga merasakan manfaatnya termasuk tukang becak, harland, dan mobil angkutan barang, karena semuanya mereka ada kegiatan. Yang selama ini mungkin pendapatannya Rp40 ribu sehari maka akan bertambah karena aktivitas mereka meningkat,” terangnya.
Safar juga menyampaikan program akan membuka ruang bagi investor yang ingin berinvestasi bisnis perdagangan ritel di Abdya seperti hadirnya Indomaret, Alfamart dan Alfamidi serta swalayan lainnya, sehingga swalayan di Abdya tidak hanya terbatas oleh pihak tertentu saja.