Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan, Perumdam Tirta Abdya juga membuka saluran khusus untuk menerima pengaduan masyarakat melalui hotline resmi.
“Kita sudah membuat nomor hotline, tujuannya agar terpokus satu pintu. Ini nomornya: 0852 8285 7842,” ucapnya.
Tak hanya itu, Riza juga menegaskan pentingnya integritas di tubuh perusahaan. Ia tidak akan mentolerir praktik pungutan liar (pungli) dalam bentuk apapun oleh oknum petugas di lapangan.
“Jika ada pungutan yang tidak resmi, boleh laporkan kepada saya. Saya langsung mengambil ketegasan terhadap yang berbuat,” tegasnya.
Ia menambahkan, saat ini Perumdam Tirta Abdya belum memiliki anggaran khusus untuk memperbaiki kebocoran pipa karena masih dalam tahap pemeliharaan. Meski demikian, perusahaan siap menurunkan tenaga teknis untuk penanganan di lapangan.
“Kita tidak mungkin menyiapkan anggaran untuk penyelesaian kebocoran pipa karena ini masih dalam tahap pemeliharaan. Kami yang siap menyediakan tenaga teknis,” jelasnya.
Perusahaan juga berkomitmen untuk lebih aktif melakukan sosialisasi ke masyarakat dan menyusun strategi pemasaran yang lebih modern agar mampu bersaing dan berkembang secara berkelanjutan.
Riza berharap pendekatan yang lebih terbuka dan transparan akan menjadikan Perumdam Tirta Abdya sebagai perusahaan daerah yang mampu memberikan layanan air bersih secara adil dan merata kepada masyarakat.
Sementara itu, Dewan Pengawas Perumdam Tirta Abdya, Hamdi, menyampaikan dukungannya terhadap langkah-langkah strategis yang diambil manajemen perusahaan saat ini.
“Kita membentuk kontrol sosial agar kita berharap PDAM lebih baik ke depan,” ujarnya.
Hamdi menegaskan, perbaikan pelayanan harus dimulai dari internal perusahaan. Menurutnya, pembenahan menyeluruh akan berdampak langsung terhadap peningkatan pelayanan kepada pelanggan. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp