“Istiqamah adalah obat agar kita terus bisa konsisten dalam ketaatan. Istiqamah berasal dari kata istiqaama-yastaqiimu, yang berarti tegak lurus. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istiqamah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen,” ungkapnya.
Ustaz Mubashshirullah menjelaskan, dalam terminologi akhlak, istiqamah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman, sekalipun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.
Seseorang yang istiqamah laksana batu karang di tengah-tengah lautan yang tidak bergeser sedikit pun walau dipukul oleh gelombang yang bergulung-gulung.
Para sahabat Rasulullah saw juga sering menyebutkan makna dan pengertian istiqamah. Ali bin Abi Thalib mengartikan istiqamah dengan melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah.
Sedangkan Umar bin Khattab mendefinisikannya sebagai suatu hal yang bertahan pada satu perintah dan tidak melakukan suatu apapun yang dilarang.
Sahabat Usman bin Affan menyebutkan bahwa istiqamah berkaitan dengan keikhlasan. Adapun Abu Bakar Ash Shiddiq memaknainya dengan perbuatan yang tidak menyekutukan Allah SWT atau tidak melakukan perbuatan syirik.
Ustaz Mubashshirullah menambahkan, beberapa amalan yang dapat membantu kita istiqamah dalam kebaikan, luruskan niat dan tujuan kita beribadah; memaknai kembali makna syahadat; senantiasa membaca Al Qur’an; berkumpul dengan orang-orang shaleh; serta berdoa dan memohon keteguhan hati kepada Allah Swt.
“Semua berpulang kembali kepada diri kita masing-masing. Apakah kita mau berupaya untuk konsisten pada ketaatan ataupun tidak. Semua akan kita tuai hasilnya. Maka berusahalah menggapai istiqamah, karena ia lebih baik daripada 1000 karamah,” pungkasnya.(*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp