Tradisi ini, sambung Wardiah, telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan ekonomi masyarakat, dibangun di atas prinsip dasar tolong-menolong dan gotong royong.
Riset ini, sebut dia, juga menunjukkan bahwa program strategis pusat yaitu koperasi desa merah putih yang pembentukannya mendorong pemanfaatan potensi lokal secara maksimal dengan membentuk struktur ekonomi yang dikelola oleh dan masyarakat, dapat bertransformasi bergandeng tangan dan saling melengkapi dengan tradisi dan praktik Gala dan Mawah yang sudah berakar kuat di masyarakat Aceh sebagai Pilar warisan Budaya.
“Hasil dari penelitian ini nantinya akan dituang ke dalam bentuk laporan penelitian dan juga akan dipublikasikan dalam artikel di jurnal bereputasi internasional. Hal ini dilakukan sebagai upaya memperkenalkan budaya Aceh ini ke kancah global,” ungkap Wardiah.
Tim peneliti BRIN dan UIN Ar Raniry Aceh menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya dan seluruh pihak terkait atas dukungan, fasilitas, dan izin yang telah diberikan selama proses pengumpulan data.
“Besar harapan bahwa kontribusi dari penelitian ini akan menjadi pendorong nyata bagi pengembangan ekonomi berbasis warisan budaya di Aceh, khususnya di wilayah Aceh Barat Daya,” pungkas Wardiah Hamid. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan