Sementara Kepala ANRI Drs. Imam Gunarto, M. Hum dalam sambutannya secara daring mengatakan peristiwa Tsunami Jepang sangat penting diperingati. Dia berharap ANRI berperan maksimal dalam memberikan kewaspadaan bencana bagi masyarakat Indonesia dan dunia.
“Karena ancaman seperti yang terjadi di Turki juga berpotensi terjadi di Indonesia, Jepang juga demikian, karena patahan-patahan bumi itu juga banyak di Indonesia. Melalui arsip kita bisa saling belajar, saling melengkapi dan saling menyempurnakan satu sama lain,” jelasnya.
Sementara itu, Ust. Muhammad Yasin Jumadi, Lc kepada awak media mengatakan, acara seperti ini sangat bagus untuk pengetahuan generasi masa depan karena masyarakat tidak banyak yang tahu, maka pada waktu bencana Tsunami Aceh lalu banyak korban.
“Pada perayaan tsunami kedepan Ruhul Qurani Islamic Boarding Shchool Insya Allah siap menjadi tuan rumah dan tentunya dengan bekerjama sama dengan seluruh pihak terkait, terutama sahabat Aceh Jepang,” imbuhnya.
Ust. Yasin juga berharap, agar peringatan Tsunami Aceh ke 20 pada tahun 2023 nanti bisa diselenggarakan di Aceh Barat, Melaboh.
“Hal ini karena Meulaboh merupakan salah satu kota yang paling parah kerusakannya akibat gempa dan Tsunami tahun 2004 silam,” pungkasnya. (*)
Editor : Salman