Banda Aceh, Acehglobal – Rumah Singgah milik Yayasan Blood For Life Foundation (BFLF) di Banda Aceh kini mengalami lonjakan jumlah pasien yang membutuhkan tempat tinggal sementara, Rabu (9/10/2024).
Kapasitas rumah singgah yang awalnya hanya mampu menampung 28 orang, kini harus menampung hingga 41 orang. Meski sudah penuh, rumah singgah ini tetap menerima pasien yang membutuhkan bantuan.
Menurut Fasilitator Rumah Singgah BFLF, Melia Ulfa, peningkatan jumlah pasien tersebut disebabkan oleh banyaknya orang yang datang untuk berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) di Banda Aceh.
“Kami tidak bisa menolak mereka yang membutuhkan pertolongan, bahkan ada yang rela tidur di teras karena situasi mendesak,” ujar Melia.
Rumah singgah yang memiliki delapan kamar ini terus berusaha menyediakan tempat yang layak bagi pasien. Meskipun kamar penuh, pasien tetap ditampung di ruang tamu dan ruang keluarga untuk memastikan mereka tidak perlu tidur di luar.
Saat ini, Rumah Singgah BFLF menampung 14 pasien dan 22 pendamping, dengan layanan gratis. Pasien yang datang berasal dari berbagai daerah di Aceh, seperti Pidie, Aceh Utara, Aceh Barat, dan Aceh Singkil, dan mayoritas mereka menderita penyakit kronis.
“Kami berharap di masa mendatang bisa menambah jumlah kamar agar lebih banyak pasien yang dapat ditampung,” tambah Melia.
Berlokasi strategis di Jl. Kepiting No. 5, Banda Baru (Lampriet), Banda Aceh, dekat dengan RSUDZA, rumah singgah ini menjadi pilihan utama bagi pasien yang membutuhkan tempat tinggal sementara selama menjalani pengobatan.