Ia berharap kepada santri dan santriwati yang mondok di Ma’had Ibnu Sina agar jangan minder dengan anak-anak lain yang masih memiliki kedua orang tua.

“Yang ingin kami sampaikan bahwa terkait dengan cita-cita itu tidak ada batasan dan bukan sebuah penghalang bagi kita untuk mewujudkan cita-cita itu. Ketika Allah sudah berkehendak, tidak ada yang tidak mungkin, yang penting anak-anak kami memiliki semangat dan keinginan untuk terus belajar,” ujarnya.

Sebab, kata Zaman Akli, tidak sedikit anak-anak yang masih memiliki kedua orang tua dan mengenyam pendidikan di sekolah favorit, mereka juga gagal dalam menggapai sebuah cita-cita yang mereka inginkan.

“Nah, tidak sedikit juga anak-anak yang berstatus yatim, piatu bahkan yatim-piatu, mereka berhasil meraih kesuksesan besar. Tentu ini karena niat, keinginan dan terus termotivasi untuk belajar, sehingga cita-cita mereka tercapai,” pungkas Zaman Akli. (*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp