Sebelumnya, informasi rencana pelatihan Siskeudes bagi operator gampong di Abdya diketahui dari Surat penawaran dari Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Ekonomi Desa (LP2ED) yang ditujukan kepada 152 keuchik gampong dalam Kabupaten tersebut.

Surat ini beredar luas di media sosial.
Surat penawaran ditandatangani langsung oleh Direktur lembaga LP2ED, Heppy, SE, M.Si.Ak, tertanggal 2 November 2022. Lokasi pelatihan akan dilaksanakan di Banda Aceh dengan dua gelombang sejak tanggal 11 hingga 24 November 2022.
Dalam surat penawaran tersebut, LP2ED menawarkan kontribusi 6 juta per gampong dengan jumlah peserta 1 orang. Kontribusi tersebut sudah termasuk transportasi Banda Aceh – Blangpidie (PP), 400 ribu. Akomodasi hotel 3 malam (1 kamar 2 orang), training kit, baju kaos berkerah, uang saku 600 ribu dan laporan kegiatan.
Untuk diketahui kegiatan pelatihan Siskeudes ternyata sudah menjadi kebutuhan rutin untuk aparatur gampong di Abdya. Kegiatan tersebut tertuang dalam anggaran pendapatan belanja gampong perubahan (APBGP) tahun 2022 masing-masing gampong.
Setiap gampong menggelontorkan dana sebesar Rp 6 juta untuk kegiatan ini. Namun, perlu dicatat apabila anggaran tersebut tidak digunakan, maka akan menjadi silpa.
Tak ayal, berbagai ragam komentar ikut mengkritisi sepak terjang lembaga LP2ED yang dinilai memonopoli sebagian besar kegiatan yang bersumber dari Dana Desa di Abdya. Rupanya persoalan hitung-hitungan jumlah anggaran yang menjadi penyebab lembaga itu jadi sorotan publik. Kenapa tidak, sebab dari total 152 gampong di Abdya untuk pelatihan pengelolaan Siskeudes ini, LP2ED mengelola anggaran dengan total Rp 912 juta. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp