Disamping itu, Tgk Nazir juga menuai harapan, pemerintah bisa membantu membangun pagar. Pembangunan pagar bertujuan untuk menghindari serangan binatang buas, seperti babi dan anjing gila yang sering berkeliaran di sekitar balai pengajian.
“Hewan buas seperti babi, anjing gila sangat menggangu kenyamanan dan keselamatan para santri yang belajar llmu agama disini,” imbuhnya.
Ia juga menyebutkan, beberapa alumni santri BP Al Muttaqin ini sudah ada yang mendirikan pondok pesantren di Aceh.
Bahkan, katanya, santri-santri di BP Al Muttaqin juga sering mendapatkan prestasi pada ajang perlombaan santri, diantaranya pernah meraih juara III MTQ tingkat Provinsi Aceh tahun 2013 di Kota Subulussalam. Selanjutnya, pada tahun 2015, santri BP Al Muttaqin meraih prestasi juara harapan I lomba MTQ tingkat Provinsi Aceh.
BP Al Muttaqin didirikan pada tahun 1996 oleh Tgk Muhammad Nazir Kasem, warga Gampong Cot Jeurat, Kecamatan Blangpidie, Abdya.
Awalnya sekitar tahun 1993, Tgk M. Nazir membuka balai pengajian di rumahnya. Pada saat itu santri berjumlah 20 orang. Kemudian, ia mendirikan BP Al Muttaqin dengan bantuan swadaya masyarakat. Setelah itu, santri mulai bertambah dan berkembang hingga saat ini.
Kegiatan pengajian bagi santri berlangsung jadwal siang – malam. Siang, dimulai pukul 14.00 sampai dengan jam 17.00 WIB sore.
“Kalau jadwal malam, setelah bakda Magrib hingga pukul 21.30 WIB. Sedangkan, untuk hari Jum’at para santri libur,” pungkas Tgk Nazir. (*)