Blangpidie, Acehglobal – Masyarakat Gampong Durian Rampak, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya (Abdya), memperingati peristiwa Israk Mi’raj 1446 Hijriah/2025 Masehi dengan menggelar acara ceramah agama.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin malam (27/1/2025) di Masjid Baitul Qahhar Gampong setempat, dengan menghadirkan Ustadz Saed Heriadi dari Labuhan Haji, Aceh Selatan sebagai penceramah.

Israk Mi’raj merupakan peristiwa luar biasa yang dialami Nabi Muhammad SAW, berupa perjalanan spiritual ke langit ketujuh dalam waktu semalam. Peristiwa ini bukan hanya menjadi tanda kebesaran Allah, tetapi juga menjadi momen penting dalam sejarah Islam, khususnya dalam penetapan kewajiban shalat lima waktu bagi umat Muslim.

Ketua BKM Baitul Qahhar, Yulisman S.Ag, mengungkapkan bahwa peringatan Israk Mi’raj ini merupakan agenda tahunan yang rutin digelar oleh masyarakat Durian Rampak.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenang momen penting dalam kehidupan Rasulullah SAW. Ia juga mengajak jamaah untuk mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut, khususnya dalam meningkatkan ibadah, terutama shalat lima waktu.

“Semoga kita dapat mengambil hikmah dari peristiwa Israk Mi’raj ini. Mari kita tingkatkan ibadah kepada Allah, salah satunya dengan selalu mendirikan shalat lima waktu,” ujar Yulisman dalam sambutannya.

Yulisman juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Gampong Durian Rampak, khususnya pemuda-pemudi, yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan acara ini.

Dalam ceramahnya, Ustadz Saed Heriadi menjelaskan secara mendalam mengenai peristiwa Israk Mi’raj. Beliau menceritakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina dalam waktu semalam.

Menurutnya, perjalanan ini adalah mukjizat yang hanya dapat diterima dengan iman, meskipun secara akal sehat tampak mustahil.

Ustadz Saed kemudian membacakan Surat Al-Isra, ayat 1, yang mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad SAW. Surat ini menjelaskan bahwa Allah SWT memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang diberkahi, sebagai bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah.

Ayat tersebut mengingatkan umat Muslim untuk senantiasa mempercayai kekuasaan Allah dalam segala hal.

Lebih lanjut, Ustadz Saed menjelaskan bahwa dalam perjalanan Israk Mi’raj, Nabi Muhammad SAW didampingi oleh malaikat Jibril dan menunggangi kendaraan bernama ‘Buraq’ menembus Sidratul Muntaha untuk menjemput shalat lima waktu.

Di akhir ceramahnya, Ustadz Saed mengingatkan jamaah untuk selalu menegakkan shalat lima waktu, karena shalat adalah benteng untuk menghindarkan diri dari perbuatan keji dan mungkar.

Ustadz Saed juga menekankan pentingnya menjauhi penyakit hati dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, amalan pertama yang akan dihisab kelak adalah shalat, dan jika seorang Muslim tidak melaksanakan shalat, maka ibadah lainnya tidak akan diterima oleh Allah SWT.

“Shalat adalah perisai bagi kita, dan tanpa shalat, amalan lainnya tidak akan diterima oleh Allah,” tegas Ustadz Saed.

Acara peringatan isra mi’raj di Gampong Durian Rampak ini ditutup dengan doa oleh Ustadz Saed Heriadi. Selanjutnya, para jamaah disajikan makanan serabi berkuah oleh panitia. (*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News