Sementara itu, Ketua IPMA Singkil, Ari Jalu Suzain, menambahkan bahwa gerakan kemanusiaan ini tidak sekadar menyalurkan bantuan, tetapi juga menyuarakan kepentingan masyarakat.
“Gerakan ini bukan hanya tentang menyalurkan bantuan, tetapi juga tentang menyampaikan suara masyarakat. Pemuda dan mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam mengingatkan bahwa bencana bukan sekadar musibah alam, tetapi sering merupakan akibat dari kebijakan yang lalai menjaga lingkungan,” kata Ari.
Ia berharap pemerintah mengambil langkah serius untuk mencegah terulangnya bencana serupa. Menurutnya, bencana yang terjadi di Aceh sebagai bentuk warning bagi seluruh pihak bahwa kelestarian alam Aceh perlu dijaga dan menjadi tanggung jawab bersama.
Ari juga berharap, perbaikan kebijakan pemerintah terkait tata kelola lingkungan menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan alam Aceh.
“Semoga penyaluran bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat terdampak. Dan, Aliansi Masyarakat Peduli Nanggroe berkomitmen untuk terus bergerak dalam kegiatan kemanusiaan dan advokasi lingkungan ke depan,” ucap Ari.(*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp

Tinggalkan Balasan