Warga lainnya dari Kecamatan Susoh yang enggan disebut namanya juga mengeluhkan praktik serupa. Menurutnya, agen justru kerap menjual gas elpiji seharga Rp25.000 per tabung, bahkan sering tanpa pengembalian jika dibayar Rp25.000, padahal HET resmi adalah Rp22.500.

“Kalau memang dijual Rp25.000, ya pemerintah ubah saja aturannya biar tak terkesan dilanggar,” ujarnya dengan nada kecewa. (*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp