Staf Ahli Menteri Agama sekaligus mantan Irjen Kemenag RI, Dr. H. Faisal Ali Hasyim, yang turut hadir, menilai sistem pengelolaan wakaf tersebut layak menjadi contoh bagi pengelola wakaf di Aceh. Dr. Balthu pun menyatakan kesediaannya menjadi narasumber dalam seminar wakaf di Aceh, bersama Dr. Abdurrahman Asyi dan sejumlah akademisi dari Arab Saudi.
Pertemuan tak hanya membahas isu serius. Di tengah bincang santai, Dr. Balthu menghadiahkan siwak kepada Wagub Fadhlullah, seraya menunjukkan cara penyimpanannya agar tetap awet.
“Bersiwak adalah sunnah muakkad. Bahkan Rasulullah SAW menjelang wafat pun masih bersiwak,” ujarnya.
Acara malam itu ditutup dengan jamuan nasi mandi khas Arab, teh hangat, dan bingkisan untuk seluruh tamu.
Turut hadir dalam rombongan Aceh sejumlah tokoh ulama seperti Abu Paya Pasi, serta para petugas haji dan tim pembantu Wakaf Habib Bugak Asyi, antara lain Jamaluddin Affan (Syeh Jamal) selaku koordinator, Saifullah M. Yunus (penerjemah), Syarifuddin Ali, Irwan Saputra, Syukri Yusuf, Frenky Suseno Manik, Marhaban, Teuku Zulkarnain Luthan, dan Muhammad Iqbal.
Wagub Fadhlullah berharap pertemuan ini menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan antara Pemerintah Aceh dan para Nazhir Wakaf Baitul Asyi. “Ini bukan hanya silaturahmi antarpribadi, tapi juga wujud penguatan hubungan Pemerintah Aceh dengan para pengelola wakaf yang telah berjasa sejak dahulu,” pungkasnya. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp