Ia juga menekankan pentingnya memprioritaskan kelompok-kelompok strategis di Aceh, seperti para mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Ia menyarankan agar mereka dilatih untuk terjun ke dunia bisnis dan diberikan akses modal agar mampu mandiri secara ekonomi.
“Jangan biarkan mereka tumbuh kayak di-karbit. Dana otsus harus menyasar kelompok sosial tertentu, untuk bisa meningkatkan kapasitas dan kewirausahaan,” pesannya.
Melalui kepemimpinan yang sinergis dan tata kelola yang lebih baik, Djohermansyah optimis bahwa Aceh bisa lebih maju dan sejahtera, meninggalkan status sebagai daerah tertinggal di Sumatera.
Seperti diketahui, saat ini di Pilkada Aceh, ada dua pasangan calon yang sedang berkontestasi, yakni Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi, melawan Muzakir Manaf dan Fadhlullah.
Bustami Hamzah merupakan birokrat tulen yang memiliki pengalaman pengelolaan birokrasi, sementara Muzakir Manaf merupakan mantan Wakil Gubernur Aceh pada tahun 2012 silam, dan pernah bertarung di posisi Gubernur Aceh pada 2017 namun harus mengakui kemenangan Irwandi Yusuf.(*)
Tinggalkan Balasan